Rabu, 25 Februari 2015

2 sisi mata uang

Cinta
Kadang hal itu yang jadi alasan seseorang bertindak heroik, ataupun bertindak sangat bodoh. Pasti, yang namanya hidup punya 2 sisi permukaan. Sama kayak koin 100 rupiah lebar (yang biasa buat kerokan), satu sisi ada gambar wayang, di sisi lainnya, ada gambar rumah adat. Ya bener banget, kali ini kita ga bakal ngomongin uang. Karena uang itu sumber konflik. banyak loh, pasangan yang ribut gara-gara uang. Ini apaan sih? -.- kok makin ngawur.

Balik lagi ke topik awal. Kita bisa aja melakukan perbuatan heroik atas nama cinta. Misalnya, kita rela hujan-hujanan buat jemput dia, mungkin kita mendorong dia saat dia mau ditabrak odong-odong bertenaga roket dan mengorbankan tubuh kita, atau membiayai operasi ayahnya yang saat itu sakit keras, bukan kanker atau apa, tapi kotoran yang keras, sehingga sulit untuk buang air besar. Dan pastinya, kita bayarin rumah sakit tanpa sepengetahuan dia, biar kesannya heroik dan misterius.
Tapi kadang cinta juga bisa bikin kita ngelakuin hal-hal yang bener-bener bodoh. Kayak kita masuk ke acara kawinan pake baju renang, itu emang hal yang bodoh, tapi bukan karena cinta. Itu karena memang IQ kalian udah jongkok, terus tanpa kalian sadar, kalian jongkok di dasar laut. Yang artinya emang kalian bodoh banget.
Satu lagi hal bodoh yang dilakukan orang pake alasan cinta, yaitu terlalu cinta. |Kok gitu?| Udah diem, suka-suka akulah! ini kan tulisanku.
Terlalu cinta, ini emang penyakit. Mungkin awalnya terlalu cinta adalah hal yang terkesan indah dan romantis. Seakan-akan ga akan muncul masalah di hubungan kalian, seakan-akan apapun bisa kalian lakuin bersama, yang penting lakuin pake cinta, seperti menyelam sambil makan soto.
Awalnya kamu akan berpikir kalo hidup ini emang indah, kamu bahagia dengan cintamu dengannya.
Sampai suatu saat ada masalah yang datang. Dan aku tau pasti, masalah itu ga akan memisahkan kamu dengannya.
Terus kamu akan beranggapan kalo hidup ini sangat adil, hidup ini mempersatukan apapun yang saling cinta.

Tapi, saat dia pergi dan membawa hatimu bersamanya, dan kamu ga tau dia pergi kemana.
Dia pergi dan membunuh cinta kalian.
Saat itu pasti kamu akan berubah pikiran, Kamu akan berpikir kalo hidup ini ga adil. Karena balik lagi ke atas, hidup itu kayak uang logam 100 rupiah (yang dulu buat main *dingdong). Yang namanya pertemuan, pasti di sisi lain ada perpisahan. Saat kamu terlalu cinta pada pertemuan, kamu akan berubah pikiran saat perpisahan datang. Iya, saat perpisahan membunuh cinta dan harapanmu.

- Cinta emang ga salah, Tapi sadarilah, tiap kalian bertatap muka dan merasa cinta dengan pertemuan, dibelakang pertemuan itu akan ada yang namanya perpisahan, yang ga tau kapan akan menghadapkan wajahnya pada kita, seperti dua sisi mata uang - Ipepe

Selasa, 24 Februari 2015

Tanda-tanda ke GR-an saat PDKT

Di zaman milenium ini, zaman dimana orang mandi ga perlu pake gayung lagi, status jomblo (baca : fakir asmara) sering dianggap sepele, diremehkan, dan dianggap sebagai aib. Seakan kaum jomblo adalah kaum orang pinggiran yang nista. Padahal emang bener, jomblo itu ngenes, tapi jomblo itu fearless, alias berani menghadapi situasi apapun sendirian, tanpa pasangan. Semua akan dihadapi dengan kepala tegak, sendirian. Kecuali datang ke undangan mantan. Karena hanya disaat itu status jomblo menjadi hal yang memalukan.

Stop galau! sekarang saatnya para jomblo bergerak! Let's move guys! Belanda udah deket.
Para jomblo sekarang memulai langkah pencarian pasangan dengan cara PDKT (baca : menebarkan cinta ke semua wanita dengan harapan akan ada yang membalas). Di fase ini para jomblo akan sayang pada semua gadis. Tentunya, dengan harapan salah satu dari gadis yang menjadi target si jomblo adalah gadis yang lugu, yang mau menerima si jomblo ini apa adanya.

Dalam proses PDKT, dapat dipastikan akan muncul suatu perasaan yang sering disebut ke GR-an. Perasaan yang muncul tanpa sadar setelah perangkap cinta yang sudah disebar para jomblo mulai mendapat respon. Kali ini saya akan menjelaskan beberapa tanda-tanda apabila perasaan ke GR-an itu datang melanda para jomblo. Demikian beberapa tandanya :

Ingin chatting / sms / fax dibalas dengan cepat
Ketika kalian sedang PDKT, itu berarti belum ada ikatan resmi dengan target kalian, belum ada prioritas untuk merespon chatting / sms / fax kalian dengan cepat. Jadi, kalau kalian masih berada dalam fase PDKT dan kalian sudah suka nanya "kok balesnya lama sih?" itu adalah tanda bahwa kalian ke GR-an. Dan kalau kalian suka nanya "kok balesnya lambreta sich?" itu adalah tanda bahwa kalian ngondek. Segera bertobat.

Emoticon atau sticker berlebihan
Ketika kalian baru kenal tetapi sering memberikan emoticon atau sticker ajaib pada fase PDKT ini, bisa dikatakan bahwa kalian sedang dilanda ke GR-an. Untuk itu, sebaiknya gunakan emoticon sewajarnya saja pada fase PDKT ini. Dan yang paling penting, jangan gunakan autotext (tulisan naik turun yang rumit untuk dibaca) karena itu akan terkesan alay dan membuat target PDKT anda gumoh (muntah sedikit) contoh : HahHaHahHahaHA. . . . . . .

Ada yang marah ga kalau kita telponan?
Pertanyaan ini adalah pertanyaan kepo. Yang secara tersurat berhubungan dengan status target anda single atau tidak. Dengan pertanyaan ini, kalian mungkin ke GR-an dan berharap si dia available untuk dijadikan pacar. Jika target anda ilfil, mungkin dia akan merespon dengan menjawab "Ada dong, mamahku yang marah, soalnya aku telpon kamu pake hape mamaku, pulsanya abis. hehe"

Terlalu terbuka tentang hal pribadi
Menceritakan hal yang terlalu pribadi pada orang lain kadang membuat orang tersebut merasa risih. Apalagi jika kalian baru kenal 1 minggu dan kalian sering terlalu terbuka tentang hal yang terlalu pribadi, itu berarti kalian ke GR-an parah dan itu mungkin akan membuat si dia ilfil. Pada fase PDKT, kurangi cerita yang terlalu pribadi seperti utang kalian yang menumpuk, celana dalam yang jarang diganti, atau utang celana dalam yang menumpuk dan jarang diganti.

Tapi apapun itu, perjuangan kalian para jomblo untuk mencari pasangan cukup patut diacungi jempol. Semoga tulisan ini bermanfaat sebagai pedoman kalian memasuki fase PDKT. Semoga berhasil, anak muda.

Salam pejuang asmara

Senin, 23 Februari 2015

Berani Jatuh Cinta

Kadang jadi cowok yang naksir seseorang tanpa si dia tau itu ga enak. Sama kayak orang yang jatuh cinta diam-diam. Kita cuma bisa bayangin dia ada di sebelah kita, terus kita senyum-senyum sendiri, seakan dia yang disana juga memikirkan hal yang sama. Mungkin dia juga melakukan hal yang sama, duduk sendirian di teras rumah sambil tersenyum kecil, tetapi yang dia pikirkan bukan kita, melainkan orang lain. Emang kita ga tau siapa wajah yang ada di pikirannya, nama yang ada di hatinya, dan tangan siapa yang menggandeng tangannya. Tapi dengan berpikir seperti itu, kita bisa memposisikan diri kita buat ga memiliki dia sebelum dia ingin kita miliki. Karena semua yang terlalu awal mungkin kurang baik nantinya.

Saat kita naksir seseorang diam-diam, dengan diam-diam pula kita akan mencari-cari hal kecil tentang dia.Seperti hobinya apa, makanan kesukaannya apa, atau apapun yang mungkin kurang penting. Orang yang naksir diam-diam akan selalu mengetahui detail orang yang dia suka, mungkin kita akan tau kalo frame kacamata orang yang kita suka warnanya merah, atau dari hal yang sangat detail. Seperti cara dia mengikat rambut di sekolah, di ikat ekor kuda dan pakai poni di depan, terus ikat rambut yang dipakai biasanya warna kuning. Cuma itu yang bisa kita lakukan, orang yang jatuh cinta diam-diam.

Cuma bisa melihat senyumnya dari jauh. Mungkin dari jauh kita akan berani untuk terus melihat wajahnya, tapi saat dia menoleh ke arah kita, kita akan secepatnya buang muka, bahkan mungkin sampai menyundul kepala orang yang ada di sebelah kita hingga berdarah. Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa seperti itu, jatuh cinta sendirian. Dan pasti akan merasa sedih kalo orang yang kita suka menerima orang lain sebagai pacarnya. Bukan karena dia ga sayang kita, tapi karena dia ga tau kalo kita sayang sama dia. Dan pada akhirnya, orang yang ga punya keberanian buat bicara, akan cuma bisa menangis dan menyesal.

Jadi, untuk jatuh cinta, kita harus berani. Berani untuk jujur dan menerima dia, seperti apapun dia. Seperti kita berani untuk jatuh cinta padanya, kita juga harus berani untuk mengetahui kalo dia ga punya perasaan yang sama dengan kita. Paling tidak itu masih bisa di usahakan. Iya kan? :)
Jangan terus terjebak dalam perasaan jatuh cinta tanpa bicara. Karena itu akan mengundang penyesalan.
- Buat yang jatuh cinta, beranilah. Karena satu langkah berani yang kamu ambil, akan sangat menentukan hasilnya ke depan. Walaupun bukan jaminan kita akan mendapatkan dia. Tapi kita patut bersyukur dengan hasil apapun tindakan berani kita, paling tidak kalau kita ditolak, kita akan benar-benar tau kalau Tuhan masih mengizinkan kita untuk mencari yang lebih baik diluar sana - Ipepe

Jomblo day

Valentine Day.
Tahun lalu dapet coklat, 2 tahun lalu juga dapet coklat, 3 Tahun lalu dapet motor, 4 Tahun lalu dapet ijazah SMP, 5 tahun lalu sunat, halah kalo diterusin ini bakalan ga penting. Lanjut

Emang sih tahun ini ga dapet apa-apa, karena ga punya pacar. Kasian ya, di saat yang lain lagi suap-suapan coklat sama pacarnya, Ada yang nyuapin nasi kuning pake coklat koin, ada yang nyuap pejabat pake duit, Aku cuma duduk sendirian di pojokan, sambil masukin batu ke kantong. Biar ga kebelet, soalnya kalo di pojokan biasanya bawaannya kebelet.
Tahun ini Valentine Day tepat di hari Sabtu, barengan sama Persekutuan Doa, kebetulan aku sama Koh Anto jadi Liturgosnya. Awalnya aku malu keluar rumah pas valentine day, apalagi kalo sendirian. Rasanya kalo jomblo keluar rumah waktu valentine itu kayak ada papan di atas kepala kita yang bertuliskan " INI JOMBLO." Tapi aku sadar, valentine day bukan hari cinta-cintaan sama pacar. Aku punya cinta yang lebih besar dari itu. Cinta sama Tuhan, cinta sama mamah. (hiraukan, lagi mabok). Tapi serius, Valentine ga melulu cinta-cintaan sama pacar, kasih coklat, berduaan, tiduran di rumput sambil ngeliat bintang. Buktinya, walaupun tanpa pacar, para jomblo di KRP GKI Krian bisa merayakan Valentine Day dengan kepala tegak :). Kita makan coklat bareng, perjamuan kasih. Terus kita bisa baawa pasangan ke Gereja, ga harus pacar, sahabat, keluarga, orang yang ga kenal pun juga boleh kita bawa. Itu lebih berharga men. Dengan cara seperti ini kita bisa ngerasain kasih sayang dari banyak orang, ga cuma 1 orang, yaitu pacar kita. Itupun belum tentu pacar kita juga mau ambil konsekuensi hanya dapet kasih sayang dari kita. Siapa tau pacar kita juga dapet kasih sayang dari orang lain? Hayo.. Siapa yang tahu?? Kita tidak tahu, karena kita cuma sepotong tempe. :P

Intinya bersyukur, walaupun kita ga punya pacar, kita masih punya banyak sahabat. Bukannya lebih seru punya sahabat daripada pacar? Punya sahabat kita ga perlu cemburu, ga perlu posesif, ga perlu ngambek-ngambekan dan ga bakal kita ngerasain diselingkuhi. Sahabat itu kayak cahaya, ga bisa disentuh tapi bisa menerangi jalan kita. Sahabat juga kayak angin, ga bisa dilihat tapi sejuknya terasa. Dan sahabat sejati, walaupun sedang berjauhan, akan selalu inget kita dalam doa. Terima kasih semua yang namanya sahabat. Kalian luar biasaaa... Itu kalo kata sahabat NOAH

Dilema Pelayanan

HAHAHAHAA..... :D
Blogku punya tampilan baru, semangat baru, dan tentu saja.... penulisnya masih itu-itu aja.

Akhir-akhir ini aku kacau total. Apapun yang aku lakuin pasti ujung-ujungnya ancur. Mulai dari tugas pelayanan di Gereja, kerjaan di rumah, dan lain-lain. Mungkin otak kecil ini udah penuh, butuh istirahat. Semua mungkin bermula dari ajakan seseorang buat ikut pelayanan di Komisi Anak GKI Krian. Yapp, gereja tempatku sekarang. Aku disuruh jadi pemusik. Di pikiranku cuma ada 2 hal yang bikin bingung. Pertama aku ga jago-jago amat main gitar, malahan bisa dibilang asal main. Kedua aku bingung gimana cara bagi waktu di Komisi Anak, Komisi Remaja Pemuda, dan kegiatan di rumah. Karena dua alasan tersebut, ajakan ini aku tolak dengan sehalus mungkin (menurutku sih). Tapi ga tau kenapa, kakak yang satu ini seakan ga ngerti gelagat-gelagatku kalo aku ga mau ikut pelayanan di Komisi Anak, karena jujur, aku belum ada niat buat masuk disana. Daripada aku disana pelayanannya setengah-setengah, atau ga tulus dari hati, malah jadi ga pantes buat Tuhan. Soalnya bukan apa-apa, bagiku, pelayanan itu bukan masalah antara manusia dan manusia lain, tapi manusia dengan Tuhan. So, sebelum aku bisa sepenuh hati masuk ke Komisi ini, aku ga bakal mau masuk. Pegang pintunya aja aku ga mau. Apalagi masuk kedalemnya. Ampun -.-

Tapi, akhir-akhir ini juga, disamping urusanku dengan otak kecilku ini, (note : maksud otak kecil disini bukanlah otak tengah manusia normal, tapi secara keseluruhan otakku memang kecil, jadi harap maklum) aku juga di kasih pencerahan. 2 minggu terakhir aku ketemu seseorang (anak kecil) yang bisa menarik perhatianku, cowok liar yang ga punya dada bidang, alias kurus kering kayak sumur di Uganda. Senyumnya bikin muka ini harlem shake. Tau kan? senyumnya bikin muka ga karuan, alias salah tingkah. Bingung mau kasih ekspresi apa buat bales senyumannya. Padahal udah berusaha kasih ekspresi senyuman terbaik, yang keluar malah senyuman setengah menahan Buang Air Besar khas anak kecil yang kalo mau BAB harus di iringi suara mamahnya yang ngomong "eeekkkk".

Tuhan, aku suka sama dia. Cuma itu yang aku rasain waktu pertama liat matanya. Bukan karena dia cantik, bukan karena dia cewek, atau apapun. Eh maaf, aku suka dia karena dia cewek. Itu point utamanya. Aku cuma bisa berharap kalo abis badah nanti, papanya ga bisa jemput dia, biar aku aja yang nganter. Dan BINGO! Aku yang anter dia pulang. Ada hal yang bikin aku ngerasa aneh kali ini. Biasanya setiap aku deket sama cewek, aku kebelet pipis. Tapi kali ini ga gitu, sepanjang perjalanan nganterin dia pulang, aku cuma ngerasa deg-degan aja. God, apa ini orang yang bisa nyembuhin penyakit kencingku kalo deket cewek? entahlah. Intinya aku bersyukur. Aku juga inget banget waktu dia turun dari motor bututku, dia ngucapin makasih sambil kasih senyuman dia yang menurutku manis banget. Dan sialnya, ekspresi ngeden itu keluar lagi dari bibirku. Tapi ga masalah, aku pulang dengan senyum puas.

Kembali lagi ke masalah awal. Aku inget sama ajakan kakak itu buat tugas di Komisi Anak, di pikiranku terlintas buat nerima itu demi ketemu dia lebih sering, soalnya tiap minggu kita beda tempat ibadah. Dia sekolah minggu sedangkan aku ibadah bareng orang dewasa di gedung utama. Tapi kali ini TIDAK, aku sadar, kalo motivasi pelayanan yang kayak gitu adalah motivasi cemen. Mungkin setelah aku ga ketemu dia, nanti pelayananku akan terganggu, karena dari awal aku pelayanan cuma pengen ketemu dia.

Akhirnya, aku mutusin buat tetep ga nerima tugas di komisi anak sebelum tugas ini emang aku terima dengan hati. Dan buat kamu, anak kecil yang punya senyum manis, kakak tunggu di PD Komisi Remaja Pemuda suatu saat. Saat kamu udah jadi cewek yang lebih dewasa. Satu hal lagi, tolong tiap minggu kasih kakak senyum itu ya, itu bakalan jadi hadiah terbaik tiap minggu buat kakak :)

Rabu, 11 Februari 2015

Kepada kamu

Kepada kamu
Dengan penuh kebencian
Aku benci jatuh cinta
Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu,
tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak
Aku benci deg-degan menunggu kamu online .
Dan di saat kamu muncul,
aku akan tiduran tengkurap,
bantal di bawah dagu,
lalu berpikir,
tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu,
di seberang sana,
bisa tertawa.
Karena, kata orang,
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa.
Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu
begitu lama untuk membalasnya,
menghapusnya,
memikirkan kata demi kata.
Aku benci ketika jatuh cinta,
semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting,
seolah-olah harus tanpa cacat,
atau aku bisa jadi kehilangan kamu.
Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu.
Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu.
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan
dengan penuh percaya diri?
Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa,
atau ada maksud lain,
atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada,
menjalar ke sekujur tubuh,
dan aku merasa pasrah,
gelisah.
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur.
Cukup begini saja
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku,
saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan,
aku tidak bernapas,
aku merasa canggung,
aku ingin berlari jauh.
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu,
tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan,
Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything
in common,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata,
Jangan hiraukan logikamu.
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu.
Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna,
kamu bisa saja tanpa cela, dan aku,
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu.
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu.
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini;
di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan
aku takut sendirian

Selasa, 10 Februari 2015

Ya atau Tidak

Aku ingin merengkuh kamu, memeluk cinta hangatmu, mencium kasih putihmu, berikan aku semua itu.

Anggap aku egois, kalo dengan itu kau mengizinkanku untuk posesif. Matipun aku takkan mau melepasmu.

Aku sadar aku bukan yang paling ganteng, paling tajir, paling baik, paling perhatian, bahkan mungkin aku bukan yang paling sayang sama kamu, tapi aku berani jamin 1 hal. Aku yang paling menginginkanmu.

Aku ga punya banyak hal untuk berharap padamu, tapi aku punya nyali untuk jatuh cinta. Tangkaplah cinta ini, maka aku akan jadi yang paling berani.

Kamu, aku udah ga punya waktu untuk hanya berdiam melihat kamu dan hanya memandang dari sini. Akal sehat sudah tidak mampu membendung keberanian cinta ini, aku akan menghampiri dudukmu, menggenggam tanganmu, dan mengatakan aku cinta padamu.

Jika kau berkata ya, maka usai, apalagi berkata tidak, semua akan jadi lebih usai. Ini bukan perkara ya atau tidak. Perasaan tidak secetek itu.

Terima cinta ini lalu kau kubahagiakan. Bunuh cinta ini maka akan kutumbuhkan 1000 yang baru. Aku bukan pecundang sekarang, aku pejuang.

Minggu, 01 Februari 2015

Saat Salah Bangku di Bioskop

Hai :D
Udah lama ga nulis. Kangen sama blogspot. Sungguh perasaan kangen yang tidak jelas arahnya.

Akhir-akhir ini banyak banget pikiran yang masuk di otakku. Udah limit rasanya ini otak. Pengen cerita tapi ga ada tempat cerita. Saat inilah aku ngerasain apa itu kesepian yang sebenernya. Emang faktor jomblo, sial.
Rasanya pengen nendang pintu yang tertutup di depan terus lari keluar menghirup oksigen sebanyak-banyaknya sampek kembung. Tapi ga bisa, yang ada kaki malah sakit. Baru sadar kalo pintunya ternyata pintu rollingdoor, dari besi pula. Bodoh.

Bosen, kadang rasanya bosen kalo berkutat di tempat dan situasi yang sama. Akhirnya aku mutusin buat keluar, cari suasana beda. "Nonton", kayaknya seru. Berangkatlah aku nonton, bareng temen-temen sih. Mumpung ada duit, dan ada temen. Karena ga ada pacar, jadi aku ga pernah nonton, males berangkatnya. Sekalinya nonton pasti temennya cowok. Tapi ga masalah, refreshing ga harus bareng pacar. Barengan temen juga asik. Kemaren kita nonton di Sidoarjo, Platipus (nama disamarkan, percuma dipromosiin tapi ga dibayar. Jadi kalo mau ditulis "Platinum", bayar dulu aja). Seperti biasa, disamarkan seperti apapun, kalo disini pasti identitas yang asli terbongkar. Dasar penulis aneh. Ya, yang penting mah bioskop. Dimana aja jadi. Walaupun awalnya meragukan, takut kualitasnya beda jauh sama yang di XXL (bukan XXI). Tapi ternyata kualitasnya ga jauh beda. Cuma kualitas mbak-mbak yang dagang tiket aja agak beda. Di XXL mbak yang dagang tiket lebih perhatian, dia banyak nanya. "ada yang bisa saya bantu mas?","mau nonton film apa mas?", "mau pilih duduk di sebelah mana mas?" , "udah makan mas?" , "kemaren bobok jam berapa yank?" lah ini kok tiba-tiba jadi aneh ya? alay pula ini si mbaknya -.-
Kalo di Platipus mbaknya cuek, cuma nanya "mau ngapain kesini? nonton apaan? nih pilih bangku sendiri " (sambil menghadapkan layar komputer ke kita). Galak amat ya -.- Mbak yang ini namanya Irma. Liat aja waktu kalian nonton sendiri di Platipus Sidoarjo.

Kemaren kita nonton film "Seventh Son",  film Fantasy and Comedy. Filmnya sih fantasi aja, tapi komedinya, ada mbak-mbak mirip FATIN yang tiba-tiba salah bangku, terus dia pergi dengan malu, dan ternyata dia ga sadar kalo pacarnya duduk di barisan belakang kita sambil manggil-manggil. Yank! yank! Pasangan yang alay. Aku yakin pas pulang mereka pasti putus. Karena si cowok malu mengakui ceweknya yang udah salah bangku.
Dan abis nonton, di luar hujan gede. Yang lain udah pergi, aku sama temenku, si Dio, beli makanan dulu. Cacing di perut udah nendang-nendang. Karena takut ditinggal temen-temen, akhirnya kita berdua memutuskan nerobos hujan gede biar cepet. Eh ternyata temen-temen masih berdiri cantik di parkiran. Oke sip, sia-sia pengorbanan ala sinetronku. Dan singkat cerita, kita semua pulang ke rumah dengan basah kuyup dan hidup bahagia selamanya.

PESAN MORAL : Jangan pernah salah bangku kalo nonton, apalagi kalo kita nonton sama pacar. Ntar kita diputusin, terus kita dimintai uang 200 ribu dengan ancaman pacar kita akan menyebarkan aib memalukan kita itu.