Rabu, 24 Juni 2015

Melihat terlalu dekat

Haddduuucccchhhhh..
Ini gaya merengek anak SMP yang alay, biasanya anak kayak gini berani ama orang tuanya. Ujung-ujungnya paling mati kesamber petir.

Sumpah bingung, gimana sih rasanya kalo kita suka sama seseorang, dan kita tau kalo dia ga suka sama kita. Yang lebih parah, alam memaksa kita untuk dekat sama orang yang kita suka. Ga tau kenapa, tapi kayak semua terjadi gitu aja, ga dikode, ga diatur, tapi emang situasi menghendaki kita buat berdekatan.
Kayak pengalamanku kemaren, habis futsal aku dan rekan dapet traktiran dari sahabat yang ulang tahun. Sahabat kita semua, bukan sahabat NOAH, btw kayaknya dia ga suka Noah, dia lebih prefer Kangen band, atau mungkin Coboy Junior. Eh, maksudnya CJR.
Kita makan mie ayam di pinggir jalan, kayaknya warung mie ayam ini emang spesialis traktiran dari temen-temen tiap ada yang ulang tahun, soalnya ga cuma sekali kita dapet traktiran di warung mie ayam ini, padahal kita sih ngarepnya ke restoran. Tapi ya gimana lah, disyukuri aja, yang penting gratisan.
Waktu di warung itu, gatau kenapa aku ga kebagian kursi men. Dan seperti kode alam yang ga disetting, aku duduk sama dia. Oke, awalnya deg-degan, kebelet pipis, dikit. Tapi akhirnya semua aman, rasa kebelet pipis itu hilang, karena udah keluar. Eh, bercanda. :D

Tapi kadang kita mah bingung ini sebenernya perasaan apa. Ini rasa sayang yang asli atau cuma artifisial. Dulu sih aku sok berkata manis sama dia cuma buat lelucon doang, tapi sekarang? kayaknya beneran.
Ga tau lagi dah, aku ga berani. Aku selalu nunggu dan berdiam diri, walaupun beberapa kali kamu ganti status nama laki-laki di PM BlackBerry Messenger. Aku ga berani buat dateng ke kamu, pegang tangan kamu, liat mata kamu terus bilang kalo aku sayang mamahmu. Em maksudku kamu.
Aku ga takut sama setan, aku ga takut makan yang aneh-aneh. Tapi kenapa aku takut sama perempuan? sama kamu? aku cemen.
Kadang aku berpikir gini, mending aku berdiam diri di belakangmu, mengawasi kamu dari jauh. Soalnya aku sadar, melihat terlalu dekat kadang jadinya burem. Kayak baca buku, melihat terlalu dekat malah tulisannya jadi ga jelas. Iya kan?
Tapi kalo aku cuma diem dan liat kamu dari jauh, aku takut akhirnya aku jadi melihat kamu terlalu jauh. Jadi cuma samar-samar, kamunya ga jelas.
Entahlah, aku harus melihat kamu darimana.. 

Minggu, 14 Juni 2015

Filmnya abis

Kamu gak boleh iri sama kehidupan seseorang, karna yang paling tahu tentang kehidupan seseorang, adalah orang itu sendiri.

Bener gak sih? Terlalu ingin tahu kehidupan seseorang membuat lupa bersyukur. Karna orang-orang didesign untuk pandai menyembunyikan aib. Sehingga yang kamu tahu adalah semua baiknya dia, padahal manusia selalu ada buruknya.
Tentu ada baik dan buruk. Jika kamu bisa menyikapinya dengan baik, akan jadi baik. Tapi jika kamu tidak menerima kelebihan dia, tidak kuat mendengar sanjungan yang ditujukan untuk orang lain dan bukannya buat kamu, itu hanya akan menumbuhkan rasa iri.

Percaya saja, semua orang punya rejeki dan masalahnya masing-masing. Syukuri saja rejekimu dan hadapi saja masalahmu, mungkin dengan begitu, secara perlahan, kamu akan bahagia. Karna jika kamu bahagia terlalu cepat, mungkin bisa saja kebahagiaan itu menghilang dengan cepat juga. Seperti sebuah film yang happy ending, kadang kamu bahagia, lalu kebahagiaanmu direnggut, namun dengan melewati babak itu, kamu akan mencapai kebahagiaan baru. Atau kamu bahagia, lalu filmnya habis.